khutbah jum'at spesial



Merajut kembali simpul persaudaran

الحمد لله الذي يحب الطائعين ويكافئ المخلصين ويضاعف أجر المحسنين. أشهد أن لاإله إلا الله القوي المتين وأشهد أن محمدارسول الله المبعوث رحمة للعالمين . اللهم صل وسلم علي محمد وعلي آله وأصحابه إلي يوم الدين . أما بعد فيا عباد الله اتقوا الله حق تقاته لعلكم تفلحون  أعوذ بالله من الشيطان الرجيم , يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون .
Saudaraku sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Marilah kita melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Baik pada hati maupun anggota tubuh, lahir maupun batin, secara menyeluruh. Dengan cara menunaikan segala yang wajib dan yang sunat, serta meninggalkan yang haram dan makruh. Sungguh beruntung mereka yang melaksanakan hal tersebut yang memperoleh kebaikan dunia dan akhirat, serta merugilah orang-orang yang meninggalkannya.
Saya menyampaikan wasiat ini terutama untuk diri saya sendiri, saudara-saudara, para sahabat, dan semua handai taulan saya sesama muslim, sebagaimana wasiat yang telah disampaikan  Allah,  Tuhan semesta alam kepada seluruh anak-cucu Adam dengan firman-Nya yang berbunyi: ….Dan sungguh Kami telah memerintahkan (mewasiatkan) kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah…(QS. An-Nisa:131)
Tanah air kita, Indonesia. Akhir-akhir ini kita terus dirundung duka dan dikejutkan oleh berbagai peristiwa-peristiwa antara daerah yang bernuansa kesukuan—etnis—yang kelihatan seolah-olah pertarungan harga diri yang harus dibela, diperjuangkan sampai titik darah penghabisan, sehingga banyak korban yang berjatuhan, baik materi maupun korban nyawa.
            Padahal, menurut Rasulallah SAW, perang suku atau mati karena membela kedaerahan—bukan membela kebenaran dan keadilan—maka matinya adalah mati jahiliyyah—mati yang sia-sia—
            Yang lebih memprihatinkan lagi, jika ditelusuri, mereka yang terlibat tawuran tersebut adalah satu akidah, satu keyakinan dan satu agama yaitu agama Islam. Seolah-olah kesamaan agama dan keyakinan tidak lagi menjadi perekat persaudaraan. Perpecahan tersebut berlaku dari tingkat masyarakat bawah sampai dengan tingkat atas, perpecahan itu dengan cara saling menjatuhkan dan saling memfitnah hingga benturan-benturan fisik, perpecahan itu hanya karena membela kepentingan yang sifatnya jangka pendek, yang semua itu didominasi oleh hawa nafsu dan kerakusan pada jabatan, kedudukan dan materi, untuk mempertahankan kedudukan dan jabatan, seseorang rela mengorbankan hubungan persaudaran yang seharusnya merupakan ciri utama dari orang-orang yang beriman, sebab dalam sebuah riwayat Imam Bukhari,:Muslim dari Anas bin Malik, Rasulallah bersabda: “bahwa seseorang tidak dikatakan beriman sehingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri”

Saudaraku, jam’ah sholat jum’ah rohimakumullah
Haruskah perpecahan dan permusuhan ini terus menerus terjadi hanya karena perbedaan daerah dan asal keturunan ?
Atau hanya karena perbedaan orientasi dan arah dunia politik praktis ?
Atau  hanya karena perbedaan metode dakwah ?
Bukankah  permusuhan itu sangat dibenci Allah dan disenangi setan ?
Atau mungkin kita ini lebih pantas disebut hizb syaitan (tentara syaitan) daripada hizb Allah (tentara Allah).

            Al-Qur’an, pedoman hidup kita—kaum muslimin—telah  memberikan petunjuk yang jelas bagaimana membangun dan merajut persaudaraan  yang benar. Pada dasarnya, ni’mat persaudaraan yang islami adalah anugerah Allah SWT. Tanpa pertolongan-Nya, tidak mungkin kita dapat membangun persaudaraan yang islami, sebagaiman firman-Nya dalam Al-Qur’an :
وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَلاَ تَفَرَّقُوْا وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً , وَكُنْتُمْ عَلَي شَفَاحُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا , كَذَالِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ آياَتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ .( ال عمران 103 )
Yang artinya: “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali (agama) Allah dan janganlah bercerai-berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu, ketika dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakan antara hatimu, maka menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yan bersaudara…..”  (QS. Ali Imran: 103)
          Berdasarkan ayat ini, jelaslah bahwa ni’mat Allah berupa persaudaraan karena iman, hanya akan diberikan manakala kaum muslimin berpegah teguh kepada Al-Qur’an. Tanpa iman dan Islam yang benar (disertai pelaksanaan ajarannya dalam aktivitas keseharian) tidak mungkin persaudaran yang Islami terwujud secara baik dan kuat. Tanpa ketundukan hati pada Al-Islam atau pada ajaran Allah dengan istiqomah, konsisten, dan mujahadah, tidak mungkin Allah akan menganugerahkan ni’mat persaudaraan yang Islami. Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an :

وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ لَوْ اَنْفَقْتَ مَا فِي اْلأَرْضِ جَمِيْعًا مَّا اَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَلَكِنَّ اللهَ اَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ( الأنفال : 63)



Yang artinya : “Dan Allah yang mempersatukan hati mereka(orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak akan mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS 8:63)

          Persaudaraan yang Islami sesungguhnya merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari iman dan taqwa. Taqwa tidak akan sempurna tanpa persaudaraan. Dan persaudaraan tidak akan bermakna tanpa dilandasi ketaqwaan.
            Manakala persaudaraan lepas dari kendali iman dan taqwa, maka yang menjadi perekatnya adalah kepentingan pribadi, kelompok, kesukuan, maupun hal-hal yang bersifat material, yang sesungguhnya sangat bersifat semu dan sementara.
            Ta’liful qulb (ketundukan hati dan kelembutan hati) yang dapat di buktikan dalam bentuk bentuk kasih sayang kepada sesama manusia sangat tergantung pada hubungan kita—umat Islam—terhadap  ajaran Islam. Jika  kita berusaha semaksimal mungkin melaksanakan ajaran Islam, maka ketundukan hati dan kelembutan hati akan kita miliki.
            Saudaraku, jama’ah shalat jum’at yang dicintai Allah
            Ajaran silaturahmi dengan sesama kita—umat Islam—, misalnya, harus terus menerus dibangun dan dikembangkan dalam bentuk saling tolong- menolong dan saling mendo’akan satu dengan yang lainnya. Bahkan silaturahmi yang dianggap paling baik adalah silaturahmi dengan orang atau kelompok yang sedang bermusuhan. Nabi Muhammad SAW menyebutkan dengan kata Afdolul fadhooil—perbuatan yang paling utama diantara perbuataan yang utama—, sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits riwayat Imam Thabrani dari Mu’adz bin Jabal. Alangkah idealnya jika kelompok yang sedang bermusuhan berlomba-lomba saling mendahului untuk melakukan silaturahmi dan saling mendo’akan, sambil berjanji pada diri- sendiri untuk tidak mudah di adudomba dan di panasi pada permusuhan.
            Dalam membangun ketundukan hati dan kelembutan hati, yang tidak kalah penting adalah kesediaan dan kesungguhan kita untuk banyak ruku dan sujud secara bersama-sama. Artinya kita harus menjadi pemakmur masjid atau mushola yang kini hampir terdapat di berbagai tempat dan komunitas.
            Kebersamaan dalam ruku dan sujud—banyak dan sering shalat berjama’ah—akan menumbuhkan kecintaan kepada Allah SWT yang kemudian diteruskan dengan kecintaan kepada sesama.
            Hal itu telah dicontohkan Rasulallah SAW dalam membangun persaudaraan antara sahabat Muhajirin dan sahabat Anshar di kota Madinah, antara keduanya terdapat kesediaan untuk saling mendahulukan kepentingan saudaranya di atas kepentingan diri sendiri.
            Hasud dan dengki yang merupakan sifat syaitan yang sering masuk kedalam watak dan perilaku manusia yang mempropogandakan persaudaraan dan kebersamaan akan dicabut oleh Allah SWT dengan sebab seringnya bersama-sama dalam ruku dan sujud tersebut.
            Kebersamaan dalam ibadah ini mudah-mudahan akan membentuk kita cinta akan kebersamaan di dalam melaksankan hubungan yang sangat dibutuhkan oleh kita bersama. Seperti dalam membangun lembaga pendidikan berkualitas, lembaga ekonomi dan keuangan yang tangguh, masjid megah dengan jama’ah yang banyak dan langgeng, pertanian subur  dengan hasil berlimpah ruah, desa damai dengan keamanan yang terjaga, maupun hal-hal lain yang dibutuhkan bersama.
            Saudaraku, Sidang sholat jum’at yang berbahagia
            Marilah kita habiskan tenaga dan kekuatan kita untuk  membangun umat dalam berbagai bidang kehidupan, dan bukannya dihabiskan untuk saling memfitnah, saling menjatuhkan, saling mencelakakan, saling membunuh. Tidak ada yang diuntungkan dengan dendam dan permusuhan itu, kecuali syaitan dan golongannya.  


Khutbah Ke-II
الحمد لله الذى بعث فى الأميين رسولا منهم يتلوا عليهم آياتِهِ ويزكيهم ويعلمهم الكتاب والحمكة . أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده و رسوله . اللهم صل وسلم وبارك على محمد وعلى أله وأصحابه اجمعين. أما بعد .
 فأوصيكم عباد الله ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتقون . فقد قال الله تعالى فى القرآن العظيم : اعوذ بالله من الشيطان الرجيم.  إن الله وملائكته يصلون على النبى يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما , اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه كما صليت على إبراهيم وآل إبراهيم إنك حميد مجيد برحمتك يا أرحم الراحمين .
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات. اللهم إنا نسألك حسن الخاتمة ونعوذبك من سوء الخاتمة. اللهم إنا نسألك الهدى والتقى والعفاف والغنى. اللهم إن  ظن الناس بنا حسنا, فاغفرلنا مالا يعلمون. ولا تؤاخذنا بما يقولون. وأنت علام الغيوب.    
اللهم إنا نسألك من خير ماسألك منه عبدك ونبيك محمد صلى الله عليه وسلم ونعوذ بك ممااستعاذك منه عبد ونبيك محمد صلى الله عليه وسلم. ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. امين يامجيب السائلين.
عباد الله إن الله يأمر بالعدل والإحسان وايتاء ذى القربى وينهى عن الفخشاء والمنكروالبغي, يعظكم لعلكم تذكرون.  ولذكر الله أكبر أقيموا الصلاة .












Ya Allah, berikan kepada kami rasa cinta-Mu, rasa cinta orang yang mencintai-Mu, dan rasa cinta terhadap seluruh perbuatan yang mendekatkan kami pada cinta-Mu.
Ya Allah, wujudkan apa yang kami katakan. Berikan taufik kepada kami untuk mengikuti jejak langkah sang Nabi. Jadikan kami cinta kepada akhirat.
Ya Allah, sadarkanlah kami dari kelalaian kami, dan jadikan kami sebagai orang yang bisa memahami peristiwa-peristiwa yang telah berlalu agar kami bisa menggunakan waktu-waktu kami yang masih tersisa. Dan jadikanlah kami sebagai orang-orang yang husnyul khotimah pada saat datang kematian yang menakutkan. Wafatkan kami dalam keadaan Muslim, serta pertemukan kami dengan orang-orang sholih. 
Ya Allah, berilah kami, pondok kami, keluarga kami,  bangsa dan negara kami, saudara-saudara kami yang sedang berjuang dijalan-Mu baik secara terang-terangan ataupun sembunyi,  pelindung dan penolong  dari sisi-Mu.
Ya Allah, bangsa dan negara kami yang sedang dirundung  krisis moral, krisis moneter, krisis kepemimpinan, krisis kepercayaan, ribuan bahkan jutaan masalah dan duka lainnya, fitnah dan teror yang datang dari berbagai penjuru, yang kami tidak tahu darimana sumbernya dan siapa pelakunya, hanya Engkaulah Yang Maha Tahu ya Allah, maka tampakkan kebenaran dari semua itu  kemudian berikan kami kekuatan untuk mengikutinya, dan berilah taufik dalam segala kebenaran yang kami kerjakan.  Dan  tampakkan pula kekejian dari semua itu  lalu beri kami kekuatan untuk menjauhinya. Dan jagalah kami dari segala kejahatan. Lindungilah bangsa dan negara kami dari kesesatan fitnah dan teror, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, wahai Zat Yang Maha Penyayang.
Ya Allah, jadikanlah kami ahli zikir, ahli fikir dan ahli ikhtiyar.
Ya Allah, berilah kami rezeki yang halal, baik, mendatangkan berkah, dan dapat mencegah wajah kami untuk melihat rezeki mahluk-Mu yang lain. Jadikanlah melalui perantaraanya jalan yang  mudah, dan tidak melelahkan bagi kami. Jangan biarkan kami mengikuti orang lain berbuat haram dalam hal apa pun juga dan untuk siapa pun saja. Belenggulah tangan mereka dihadapan kami. Jauhakanlah wajah mereka dari kami hingga tak ada peluang untuk untuk memikirkan sesuatu kecuali apa yang engkau ridhoi , dan tidak berusaha meraih nikmat-Mu kecuali yang Engkau sukai dan Engkau ridhoi, wahai  Zat Yang Maha Penyayang.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan orang yang Engkau beri kebaikan. Tunjukilah kami akhlak yang baik, karena tidak ada yang bisa melakukannya kecuali Engkau, dan jauhkan dari kami ahklak yang jelek, karena tak ada yang bisa menjauhkannya dari kami kecuali Engaku,  wahai Zat yang Maha Pengasih.
Tampakkan kepada kami aib dan cela kami, dan berikan kemampuan agar kami bisa memperbaikinya.















  
































2 Komentar

SPONSORS

stock images10,000 FREE FACEBOOK FANSFree Blogger TemplatesPremium WordPress Themes