Tahun Ini Bakal Ada Badai Matahari
Pada 2012 diperkirakan akan terjadi badai matahari. Kepala Observatorium Bosscha Hakim L Malasan mengatakan, fenomena luar angkasa itu terjadi akibat siklus matahari. - kafeastronomi.com
INILAH.COM, Bandung - Pada 2012 ini, diperkirakan akan terjadi badai matahari. Kepala Observatorium Bosscha Hakim L Malasan mengatakan, fenomena luar angkasa itu terjadi akibat siklus matahari setiap 11 tahun sekali.
Dia menjelaskan, badai matahari itu pernah terjadi pada 2001 lalu. Berdasarkan siklus, diperkirakan badai itu kembali terjadi antara 2012-2014.
“Berdasarkan siklus, aktivitas matahari akan meningkat pada 2012. Namun, berdasarkan berbagai penelitian, siklus itu akan bergeser antara 2013 dan 2014. Tingkat aktivitasnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan siklus matahari pada 2001,” katanya kepada wartawan, Minggu (1/1/2012).
Badai tersebut, kata dia, berpotensi menyebabkan kerusakan satelit dan komunikasi radio serta perubahan iklim yang ekstrem seperti terjadinya badai el nino dan la nina.
Badai matahari atau solar storm merupakan efek yang ditimbulkan dari lidah api matahari (solar flare) yang menyembur akibat lontaran massa korona seiring dengan meningkatnya aktivitas matahari. Semburan lidah api matahari setara dengan 2,5x10 25 megaton TNT atau miliaran bom atom. Panjang lidah api bisa mencapai 2-3 juta kilometer dan berlangsung sekitar dua jam.
Jika dibandingkan dengan jarak matahari dan bumi yang mencapai 150 juta kilometer, kata Hakim, lidah api matahari tentu tidak sampai ke permukaan bumi. Hanya saja, fenomena itu menimbulkan radiasi gelombang elektromagnetik yang salah satunya menyebabkan badai matahari.
“Badai matahari itulah yang bisa menembus pelindung bumi, yakni atmosfer dan magnetosfer. Akibat hantaman badai matahari, satelit dan jaringan telekomunikasi akan rusak sehingga menyebabkan alat komunikasi dan elektronik di bumi seperti HP, ATM, radio, dan televisi tidak berfungsi,” jelasnya.[jul]
Dia menjelaskan, badai matahari itu pernah terjadi pada 2001 lalu. Berdasarkan siklus, diperkirakan badai itu kembali terjadi antara 2012-2014.
“Berdasarkan siklus, aktivitas matahari akan meningkat pada 2012. Namun, berdasarkan berbagai penelitian, siklus itu akan bergeser antara 2013 dan 2014. Tingkat aktivitasnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan siklus matahari pada 2001,” katanya kepada wartawan, Minggu (1/1/2012).
Badai tersebut, kata dia, berpotensi menyebabkan kerusakan satelit dan komunikasi radio serta perubahan iklim yang ekstrem seperti terjadinya badai el nino dan la nina.
Badai matahari atau solar storm merupakan efek yang ditimbulkan dari lidah api matahari (solar flare) yang menyembur akibat lontaran massa korona seiring dengan meningkatnya aktivitas matahari. Semburan lidah api matahari setara dengan 2,5x10 25 megaton TNT atau miliaran bom atom. Panjang lidah api bisa mencapai 2-3 juta kilometer dan berlangsung sekitar dua jam.
Jika dibandingkan dengan jarak matahari dan bumi yang mencapai 150 juta kilometer, kata Hakim, lidah api matahari tentu tidak sampai ke permukaan bumi. Hanya saja, fenomena itu menimbulkan radiasi gelombang elektromagnetik yang salah satunya menyebabkan badai matahari.
“Badai matahari itulah yang bisa menembus pelindung bumi, yakni atmosfer dan magnetosfer. Akibat hantaman badai matahari, satelit dan jaringan telekomunikasi akan rusak sehingga menyebabkan alat komunikasi dan elektronik di bumi seperti HP, ATM, radio, dan televisi tidak berfungsi,” jelasnya.[jul]
0 Komentar