KHUTBAH ‘IDUL FITRI
01 Syawwal 1427/24 Oktober 2006
السَّلاَمُ
عَليَكْـُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
اللهُ
أَكْبَرُ x
9| اللهُ
أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً
وَأَصِيْلاً|لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ
جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ|لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ
إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ َلهُ الدِّيـْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ|اللهُ
أَكْبَرُ وَِللهِ اْلحَمْدُ|.
اْلحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ سَهَّلَ
لِلْعِبَادِ طَرِيْقَ اْلعِبَادَةِ وَيـَسَّرْ|وَوَفَّاهُمْ أُجُوْرَ
أَعْمَالِهِمْ مِنْ خَزَائِنِ جُوْدِهِ اَّلتِى لاَتُحْصَرْ|وَجَعَلَ لَهُمْ يَوْمَ
عِيْدٍ يَعُوْدُ عَلَيْهِمْ فِى كُلِّ سَنَةٍ وَيَتَكَرَّرْ|وَزَكَّى أَبْدَانَهُمْ
مِنْ دَرَنِ السَّيِّئَاتِ وَطَهَّرْ|أَحْمَدُهُ سُبْحَاَنهُ وَهُوَ اْلمُسْتَحِقُّ
ِلأَنْ يُحْمَدَ وَيُشْكَرْ|وَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلأَكْبَرُ| الَّذِيْ جَعَلَ
لِكُلِّ شَيْءٍ وَقْتًا وَأَجَلاً وَقَدَرً| وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ الْمُشَفَّعُ فِى الْمَحْشَرِ|اللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَليَ عَبْدِكَ مُحَمَّدٍ|
وَعَليَ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ أَذْهَبَ اللهُ عَنْهُمُ الرِّجْزَ
وَطَهَّر|أَمَّا َبعْدُ:
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ|اتَّقُوا اللهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ| وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ|.
(Ma’asyirol
muslimin, sidang ‘Idul Fitri yang
dimuliakan oleh Allah . . .)
Marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kepada
Allah Swt, dengan taqwa yang sebenar-benarnya. Mengerjakan segala perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya dengan tulus ikhlas karena ingin mendapatkan
keridhoan-Nya semata.
اللهُ
أَكْبَرُ x
3| اللهُ
أَكْبَرُ وَِللهِ اْلحَمْدُ.
Pada pagi hari ini marilah kita bersyukur kepada
Allah dengan datangnya hari raya ‘Idul Fitri, hari yang sangat berbahagia bagi
kita kaum Muslimin. Sebab merupakan hari kemenangan dimana kita semua selama
sebulan penuh telah berhasil menunaikan ibadah puasa dengan sempurna. Bahkan
bersamaan dengan itu pula kita telah berhasil memerangi hawa nafsu dan syahwat,
menjauhi segala kemaksiatan seperti berdusta, menggunjing orang, menipu,
menghasud, dengki dan lain sebagainya dari semua perbuatan yang tercela.
Sebaliknya selama satu bulan itu kita telah berhasil meningkatkan amal shaleh,
menjalankan shalat tarawih, shalat tahajjud, bertadarrus, memperbanyak sedekah
dan lain sebagainya dari amal yang terpuji dan
mulia.
Hari ini kita sebut hari kemenangan, karena
kepulangan kita dari tempat ini menuju rumah masing-masing akan membawa pahala
yang dibagikan oleh Allah.
Orang-orang yang telah berbuat kebajikan mereka akan
memperoleh didalam buku catatannya keluhuran dan kemuliaan. Sedang orang yang
berbuat dosa mereka juga akan menperoleh didalam buku catatan kerugian dan
penyesalan.
Dari Ibnu Abbas RA. Didalam hadits marfu’ ada
disebutkan sebagai berikut : “ Apabila telah dating hari raya makan turunlah
para Malaikat ke bumi ditiap-tiap negara. Lalu mereka berhenti disetiap ujung
jalan seraya berseru dengan suara yang dapat didengar oleh setiap makhluk Allah
keculai jin dan manusia : “Wahai ummat Muhammad, keluarlah kalian untuk
menghadap Tuhan Yang Maha Pemurah, yang memberi kenikmatan dan mengampuni dosa
besar”. Pada waktu itu apabila mereka keluar menuju ketempat shalat hari raya,
maka Allah berfirman : “Wahai malaikat-Ku, apakah balasan buruh bilamana dia
telah mengerjakannya”. Para Malaikat menjawab : “Wahai Tuhan kami,
sempurnakanlah pahalanya”. Allah lalu berfirman : “Sekarang Aku saksikan kepada
kamu sekalian, sesungguhnya Aku jadikan keridhoan dan pengampunan-Ku sebagai
pahala mereka didalam menjalankan puasa dan shalat mereka “. Allah berfirman
lagi : mintalah kalian kepada-Ku. Demi keagungan dan keluhuran-Ku pada hari
ini, kamu sekalian tidak minta kepada-Ku perkara apa saja yang berguna bagi
akhirant kalian kecuali Aku pasti memberinya. Sekarang bubarlah kalian dengan
membawa ampunan karena kalian telah ridha mengikuti perintah-Ku dan begitu pula
Aku ridho kepada kalian.
اللهُ
أَكْبَرُ x
3| اللهُ
أَكْبَرُ وَِللهِ اْلحَمْدُ.
(
Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia . . . )
Didalam hari raya ‘Idul Fitri ini kita kaum Muslimin
diwajibkan mengeluarkan. Baik ia lelaki atau perempuan, merdeka atau budak
belian, besar atau kecil, semuanya diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah sebanyak
kurang lebih 2,5 % berupa beras. Bagi anak-anak atau budak belian, maka orang
tua atau majikannya yang wajib mengeluarkan zakatnya.
Kewajiban mengeluarkan zakat fitrah ini adalah
menifestasikan dari rasa social kita kepada fakir miskin yang hidupnya selalu
dalam kesulitan. Kalau dalam suasana yang gembira dan bahagia ini kita tidak
mau peduli dengan nasib mereka, maka sungguh kasihan mereka. Padahal agama
islam diturunkan kepada kita ini tiada lain adalah untuk menuntun kita kepada
jalan yang lurus dan terpuji. Sedang apakah pantas jika kita disaat bersuka ria
sementara dikiri dan kanan kita terdapat sesame saudara muslim yang hidupnya
kekurangan ? Sudah barang tentu hal itu tidak pantas sama sekali, merupakan
perbuatan yang tak terpuji, yang patut dilaksanakan oleh orang muslim, dimana
salah satu kewajiban orang islam adalah saling tolong menolong, bersifat
solider dan toleransi.
Allah berfirman didalam surat Al Maidah ayat 2
(#qçRur$yès?ur
n?tã
ÎhÉ9ø9$#
3uqø)G9$#ur
( wur
(#qçRur$yès?
n?tã
ÉOøOM}$#
Èbºurôãèø9$#ur
4 (#qà)¨?$#ur
©!$#
( ¨bÎ)
©!$#
ßÏx©
É>$s)Ïèø9$#
ÇËÈ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya.
Oleh sebab itu Allah mewajibkan
zakat fitrah kepada seluruh ummat islam yang mempunyai kelebihan jatah makan
untuk sehari semalam pada hari raya itu bagi dirinya sendiri dan orang yang
menjadi tanggungannya.
Rasulullah Saw. Bersabda didalam
haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim yang bersumber dari
Ibnu Umar RA :
فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ اْلفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى النَّاسِ صَاعًا مِنْ
شَعِيْرٍ عَلَى ُكلِّ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى.
Artinya :
Rasulullah Saw telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan satu shal’
dari kurma atau satu sha’ dari gandum kepada setiap orang merdeka atau budak
belian, lelaki atau perempuan.
اللهُ
أَكْبَرُ x
3| اللهُ
أَكْبَرُ وَِللهِ اْلحَمْدُ.
(Saudara-saudara
yang berbahagia . . .)
Sebagaimana
fungsi zakat adalah untuk membersihkan harta benda yang kita miliki, maka
fungsi zakat fitrah pun untuk membersihkan diri kita dari segala noda. Artinya
dengan zakat fitrah itu kita dibersihkan dari sifat-sifat yang keji dan kotor,
baik sifat kikir, tamak, sombong, dengki dan lain sebagainya dari semua
sifat-sifat yang tercela. Maka berbahagialah kita, karena kita telah dapat
menyelesaikan ibadah puasa selama satu bulan, melaksanakan shalat tarawih,
berdzikir pada tengah malam dan kemudian diakhir bulan puasa kita keluarkan
zakat fitrah.
Allah telah berfirman didalam surat Al-A’la ayat 14 dan
15 :
ôs%
yxn=øùr&
`tB 4ª1ts?
ÇÊÍÈ
tx.sur
zOó$#
¾ÏmÎn/u
4©?|Ásù
ÇÊÎÈ
Artinya :”Sesungguhnya
beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),Dan dia ingat nama
Tuhannya, lalu dia sembahyang.”
Sedemikian
besar faedah zakat fitrah ini sehingga Allah menggantungkan diterimanya ibadah
puasa itu bila orang sudah membayar zakat fitrahnya.
Rasulullah
Saw telah bersabda :
صَوْمُ شَهْرِ رَمَضَانَ مُعَلَّقٌ بَيْنَ
السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ وَلاَ يُرْفَعُ إِلاَّ بِزَكَاةِ اْلفِطْرِ.
Artinya : Puasa bulan Ramadhan itu digantungkan
diantara langit dan bumi dan tidak diangkat (menghadap Allah) keculai dengan
zakat fitrah.
(HR. Abu Hafsh bin Syahain)
اللهُ
أَكْبَرُ x
3| اللهُ
أَكْبَرُ وَِللهِ اْلحَمْدُ.
(Saudara-saudara
kaum Muslimin yang berbahagia . . .)
Sesuai dengan kebesaran hari raya
‘Idul Fitri ini, maka Allah telah menghalalkan kepada kita sekalian untuk makan
dan minum, sebaliknya mengharamkan kepada kita untuk berpuasa.
Oleh sebab itu, marilah kita
bersyukur kepada Allah serta menigkatkan ketaqwaan kepada-Nya dengan
memperbanyak amal kebajikan. Sebagaimana yang telah biasa kita lakukan, marilah
kita saling bermaaf-maafan dengan saling bersalam-salaman antara kita bersama
atau kepada orang yang selama ini bermusuhan, marilah kita bersilaturahim
dengan saling kunjung mengunjungi, berziarah kepada orang tua, kepada guru dan
kepada orang yang perlu untuk kita ziarahi. Mari kita pererat talipersaudaraan
sesama ummat islam, kita hapus segala perselisihan dan kesalahfahaman, kemudian
kita ganti denga saling pengertian dan kasih saying, sehingga benar-benar
terasalah makna hari raya Idul Fitri yang kita sambut hari ini.
Tersebut didalam sebuah hadits,
Rasulullah Saw telah bersabda :
ثَلاَثَةٌ
مَنْ كُنَّ فِيْهِ حَسَبَهُ اللهُ حِسَابًا يَسِيْرًا|وَأَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ
بِرَحْمَتِهِ|قَالُوْا : وَمَا هُنَّ يَارَسُوْلَ اللهِ ؟|قَالَ : تُعْطِى مَنْ حَرَمَكَ|وَتَصِلَ
مَنْ قَطَعَكَ|وَتَعْفُوْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ|فَإِذَا فَعَلْتَ ذلِكَ تَدْخُلُ اْلجَنَّةَ|.
Artinya
: Ada tiga
perkara barang siapa mau mengamalkannya, niscaya Allah akan menghisabnya dengan
hisab yang ringan dan memasukkannya kedalam syurga dengan rahmat-Nya. Para Sahabat lalu bertanya : Apakah tiga perkara itu
wahai Rasulullah ? “Beliau lalu bersabda : Yaitu kamu memberi kepada orang yang
tidak pernah memberimu dan kamu menyambung tali persaudaraan dengan orang yang
telah memutuskan tali persaudaraan dengan kamu dan kamu mau memberi maaf kepada
orang yang telah menganiayamu. Apabila kamu telah berbuat seperti itu, niscaya
kamu akan masuk syurga”.
اللهُ
أَكْبَرُ x
3| اللهُ
أَكْبَرُ وَِللهِ اْلحَمْدُ.
(Saudara-saudara
kaum Muslimin yang berbahagia . . .)
Tadi malam semalam suntuk kita telah
menyambut hari raya dengan takbir, bertasbih dan bertahmid. Sebelum itu selama
satu bulan penuh kita telah tekun berpuasa, menjalankan shalat tarawih dan
shalat witir setiap malam.
Bersamaan dengan itu pula kita telah
berhasil mengekang hawa nafsu dan mengerjakan ibadah-ibadah sunnah,
memperbanyak sedekah, giat mengerjakan shalat malam dan lain sebagainya. Kemudian
diakhir bulan Ramadhan kita dengan penuh keikhlasan telah membayarkan zakat
fitrah kepada fakir miskin.
Maka kini bulan Ramadhan yang penuh
dengan berkah itu telah meninggalkan kita. Kita sekarang berada dibulan
Syawwal, tentu saja suasananya sudah berubah, tidak seperti dibulan Ramadhan.
Oleh sebab itu kita harus waspada. Jangan sampai kegiatan beribadah yang selama
dibualan Ramadhan telah kita tekuni itu lalu menjadi kendor kembali. Kalau
dibulan Ramadhan giat bangun malam untuk shalat tahajjud, maka kegiatan itu
jangan lalu kita hentikan. Akan tetapi kita teruskan bahkan harus lebih kita
tingkatkan, termasuk pula ibadh-ibadah lainnya. Sebab bukanlah orang yang
beruntung jika prosentase ibadahnya semakin hari menjadi semakin menurun.
جَعَلَنَا
اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْعاَِئدِيْنَ اْلفَائِزِيْنَ السَّائِلِيْنَ
الْغَانِمِيْنَ الْمَقْبُوْلِيْنَ|وَأَدْخَلَنَا وَإِيَّاكُمْ فِى زًُمْرَةِِ
عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ|أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ|"وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبـِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ اْلهَوَى|فَإِنَّ
الْجَنَّةَ هِيَ اْلمَأْوَى "|وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ
الرَّاحِمِيْنَ|.
KHUTBAH
KEDUA
اللهُ أَكْبَرُ x 7| اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُِللهِ
كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً|لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ
أَكْبَرُ|اللهُ أَكْبَرُ وَِللهِ اْلحَمْدُ|اْلحَمْدُ ِللهِ
الَّذِيْ جَعَلَ اْلأَعْيَادَ بِاْلأَفْرَاحِ وَالسُّرُوْرِ|وَضَاعَفَ لِلْمُتَّقِيْنَ
جَزِيْلَ اْلأُجُوْرِ|وَكَمَّلَ الضِّيَافَةَ فِى يَوْم ِالْعِيْدِ لِعُمُوْمِ اْلمُؤْمِنِيْنَ
بِسَعْيِهِمُ اْلمَشْكُوْرُ| أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اْلعَفُوُّ اْلغَفُوْرُ|
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ نَالَ مِنْ رَبِّهِ مَالَمْ
يَنَلْهُ مُقَرَّبٌ وَلاَرَسُوْلٌ مُطَهَّرٌ مَبْرُوْرٌ| اللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَليَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ|وَعَليَ آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ كَانُوْا
يَرْجُوْنَ تِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ|وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا َكثِيْرًا|
أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَاللهِ|اِتَّقُوا
اللهَ |وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ يَتَجَلَّى اللهُ
فِيْهِ عِلَى عِبَادِهِ مِنْ كُلِّ مُقِيْمٍ وَمُسَافِرٍ|فَيُبَاهِىَ لَكُمْ مَلآئِكَتَهُ
وَأَنْتُمْ مُكَبِّرُوْنَ فِيْهِ إِظْهَارًا لِشَعَائِرِهِ فِى كُلِّ مَكَانٍ
ظَاهِرٍ|فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتاَبِهِ اْلكَرِيْمِ|أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ|إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىِّ| يآ أَيـُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا|.
الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبـَارِكْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ اْلمُرْسَلِيْنَ|وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقُرَابَتِهِ
وَأَزْوَاجِهِ وَذُِّريَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ|وَارْضَ اللَّهُمَّ عَلَى أَرْبَعَةِ
اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ|سَيِّدِنَا أَبِيْ بَكْرٍوَعُمَرُ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ|وَعَلىَ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ|وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيـْنِ|وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ|
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ
وُلاَةِ اْلمُسْلِمِيْنَ|وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وِاْلمُسْلِمِيْنَ|وَأَهْلِكِ اْلكَفَرَةَ
وَاْلمُبْتَدِعَةَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ|وَأَعْلَ
كَلِمَتَكَ إِلىَ يَوْمِ الدِّيـْنِ | اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ| وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ|اْلأَحْياَءُ
مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتُ|إِنـَّكَ َسمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ| يَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ|وَيـَاكَافِيَ اْلمُهِمَّاتِ|بِرَحْمَتِكَ
يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ|رَبـَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبـَيْنَ قَوْمِنَا بـِالْحَقِّ
وَأَنـْتََ خَيْرُ اْلفَاتِحِيْنَ|رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ|.
عِبَادَ اللهِ|إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ|وَاِيْتَاءِ
ذِى اْلقُرْبىَ وَيـَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ|يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ|فَاذْكُرُوْا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ| وَاشْكُرُوْهُ
عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ|وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ|وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ|.
0 Komentar